Minggu, 24 Februari 2013

Omong Kosong

Entahlah dunia apa yang kudiami saat ini, atau kehidupan apa yang kujalani saat ini.
Semua tidak sesuai dengan harapan.
Padahal apa yang orang lain lakukan akupun lakukan. Apapun yang orang lain berikan akupun berikan. Rasanya semua hal yang orang lain lakukan akupun melakukannya. Hanya saat orang lain "menjilat" aku tidak melakukannya.
Kenapa aku tidak mau melakukan "menjilat"?, karena nuraniku tidak menyukainya, karena nuraniku tidak menginginkannya, karena nuraniku berkata "itu bukan cara manusia terhormat".

Kawan..!
Memang tidak mudah untuk menjadi manusia terhormat. Perlu perjuangan diri yang tidak ringan. Tetapi jika saja kita mampu melakukannya paling tidak kita mampu menghargai diri sendir.

Selasa, 12 Februari 2013

Apapun Makanannya Minumannya Teh Botol So*ro

Masih ingat tag line iklan sebuah produk minuman ringan?
Ya, iklan tersebut sangat akrab dengan mata dan telinga kita, karena penayangannya yang cukup gencar diberbagai media massa, baik koran maupun televisi.
Tapi Sobat, bukan Tag Line itu yang akan saya tulis disini, namun sebagai sebuah analogi dari Kondisi sosial politik di Banten saya kira hal itu tidak terlalu salah.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa pada tahun 2014 mendatang hajat besar Negara dan bangsa akan dilaksanakan, atau bahasa singkatnya kita sepakat menyebutnya PEMILU 2014.

Biasanya kondisi tersebut mendorong Suhu Politik tambah memanas.
Hususnya di Banten, memanasnya Suhu Politik menjelang PEMILU 2014 sangant terasa. Hal itu ditandai dengan Hijrahnya beberapa tokoh senior dari Partai Politik yang satu ke Partai Politik yang lain. Dalam dunia Politik kondisi itu sah-sah saja selama sesuai aturan yang berlaku di masing-masing Partai

Seperti pindahnya tokoh senior Golkar (H. Mamat Rahayu) yang pindah ke PARTAI NASDEM BANTEN. Sementara pentolan Partai Demokrat ( Ali Mujahidin) ke PPP.
Yang terahir adalah isu kepindahan Jayeng Rana mantan Ketua DPD PDI-P BANTEN yang juga bergabung ke PARTAI NASDEM BANTEN. Isu itu cukup membuat sebagian orang heran meski sebetulnya tidak aneh mengingat tokoh ini cukup kontroversi.
Adapun alasan kepindahan para tokoh itu adalah karena Ideologi Partai yang saat ini sudah tidak sesuai lagi.
Tetapi jujur saja, secara pribadi saya meragukan alasan tersebut dan mungkin bukan hanya saya.
Justru yang nampak menurut saya adalah proses bagaimana dominasi sebuah kekuasaan supaya lebih langgeng.

Lalu, kenapa PARTAI NASDEM ?
Menurut prediksi pengamat Politik, suka tidak suka, Suara PARTAI NASDEM dalam Pemilu mendatang akan sangat signifikan. Konsekuensinya adalah berbanding lurus dengan perolehan jumlah kursi di DPRD nanitnya.
Nah, jika jauh hari "Suara Partai" tersebut sudah dikuasi oleh yang mempunya kepentingan, baik itu kepentingan PILKADA BANTEN maupun kepentingan berdimensi Politik lainya, maka apa yang kira-kira sobat pikirkan ?, oleh karenanya silahkan gunakan imajinasinya...

Terimakasih



Kamis, 07 Februari 2013

Sudut Pandang



   

Nun jauh disana, di kampung Suka Ngarang lahirlah dua orang anak dari dua keluarga yang berbeda pula. Anak yang satu diberi nama Kambinghitam dan anak yang ke dua diberi nama Sapibule

Semenjak lahir sampai dewasa kedua anak itu diberi tahu dan diarahkan - baik oleh kedua orang tuanya, saudara-saudaranya, tetangganya, temannya, lingkungannya - untuk meyakini bahwa Tujuan Mulia dari hidup itu berada di Ujung Gunung.

Untuk si Kambinghitam ia diberi tahu bahkan diyakinkan bahwa kalau mau mencapai Ujung Gunung harus dimulai lewat pintu belakang terus belok ke kiri, lalu masuk ke hutan, lalu masuk ke gua, dan hindari jalan yang setapak.
Dalam perjalanannya ia juga diberi tahu bahkan diwajibkan memakai baju yang berwarna putih. Namun setelah sampai  tidak harus membuktikan secara nyata bagaimana bentuk dari Ujung Gunung tersebut.

Sementara si Sapibule ia pun deri tahu dan diyakinkan bahwa jika ingin mencapai Ujung Gunung harus berpakain yang mengandung unsur Tiga Warna.
Memulainya harus melewati Jendela lalu belok kanan, terus berenang di Sungai yang ada disamping rumah, dilanjutkan masuk ke gua, lalu sampailah di Ujung Gunung.
Seperti halnya si Kambinghitam, si Sapibule tidak bisa membuktikan bagaimana bentuk Ujung Gunung tersebut.



Singkat cerita...
Dalam waktu yang berbeda kedua anak manusia itu mengetahui bentuk dari Ujung Gunung tersebut.

Seiring perjalanan waktu, kedua anak manusia yang telah mencapai Ujung Gunung itu bertemu. Lalu mereka mercanda dan bercakap tentang Ujung Gunung.

Saat ngomongin Ujung Gunung  keduanya nampak akur. Tetapi saat ngomongin Proses Perjalanan
bisa dipastikan Berantem.


Lebih bijaksanalah sob..

Selasa, 05 Februari 2013

Mutasi dan Promosi

Hiruk pikuk pelantikan Mutasi dan Promosi beberap pejabat di lingkungan Pemprov Banten pun sudah berlalu beberapa hari yang lalu. Tentu saja hal itu meninggalkan kesan yang tidak semua orang sama. Ada yang senang namun tak sedikit pula yang bingung bahkan kecewa. Untuk mereka yang senang alasannya adalah karena harapannya terwujud, dan untuk mereka yang bingung alasannya karena merasa ada yang kurang pas dengan mekanismenya, sementara di satu sisi mereka juga sudah memberikan kontribusi atau pengabdian yang sesuai aturan main, dan layak mendapat APRESIASI dengan kenaikan pangkat dan jabatan itu. hehehehe... Mereka lupa, bahwa untuk kenaikan pangkat dan jabatan dilingkungan pengabdian, tidak cukup hanya dengan prestasi dan loyalitas kepada pimpinan semata tetapi kedekatan dengan Mr X plus Setoran yang justru paling menentukan. Sabar ya pa..

Senin, 04 Februari 2013

Hari Ini

Add caption

Nah..sampe hari ini saya belum menulis apa pun di blog ini gan, soale masih belum ada idea yang cemerlang. Tapi kalo agan-agan ada idea mau nulis, boleh gan..hehehehe. Memang bener gan, buat nulis yang asik dibaca itu ga gampang, butuh ilmunya. Nah, persoalannya itu gan, saya belum punya elmu yang bagus buat nulis, paling banter tulisan ga penting kaya gini. Ini pun sebetulnya nulis karena terpaksa gan, soale sayang nih blog ga ada isinya. Kalo kelamaan ga ada isi saya hawatir di plototin ama mbah google Sekian gan.. terimakasih