Kamis, 07 Februari 2013

Sudut Pandang



   

Nun jauh disana, di kampung Suka Ngarang lahirlah dua orang anak dari dua keluarga yang berbeda pula. Anak yang satu diberi nama Kambinghitam dan anak yang ke dua diberi nama Sapibule

Semenjak lahir sampai dewasa kedua anak itu diberi tahu dan diarahkan - baik oleh kedua orang tuanya, saudara-saudaranya, tetangganya, temannya, lingkungannya - untuk meyakini bahwa Tujuan Mulia dari hidup itu berada di Ujung Gunung.

Untuk si Kambinghitam ia diberi tahu bahkan diyakinkan bahwa kalau mau mencapai Ujung Gunung harus dimulai lewat pintu belakang terus belok ke kiri, lalu masuk ke hutan, lalu masuk ke gua, dan hindari jalan yang setapak.
Dalam perjalanannya ia juga diberi tahu bahkan diwajibkan memakai baju yang berwarna putih. Namun setelah sampai  tidak harus membuktikan secara nyata bagaimana bentuk dari Ujung Gunung tersebut.

Sementara si Sapibule ia pun deri tahu dan diyakinkan bahwa jika ingin mencapai Ujung Gunung harus berpakain yang mengandung unsur Tiga Warna.
Memulainya harus melewati Jendela lalu belok kanan, terus berenang di Sungai yang ada disamping rumah, dilanjutkan masuk ke gua, lalu sampailah di Ujung Gunung.
Seperti halnya si Kambinghitam, si Sapibule tidak bisa membuktikan bagaimana bentuk Ujung Gunung tersebut.



Singkat cerita...
Dalam waktu yang berbeda kedua anak manusia itu mengetahui bentuk dari Ujung Gunung tersebut.

Seiring perjalanan waktu, kedua anak manusia yang telah mencapai Ujung Gunung itu bertemu. Lalu mereka mercanda dan bercakap tentang Ujung Gunung.

Saat ngomongin Ujung Gunung  keduanya nampak akur. Tetapi saat ngomongin Proses Perjalanan
bisa dipastikan Berantem.


Lebih bijaksanalah sob..

2 komentar: